Selasa, 13 Desember 2011

UNTUK MU IBU ..............

kau adalah kekeutan ku, kau adalah inspirasiku, kau adalah pahlawanku, kau adalah cahayaku dalam gelapku, kau adalah cinta sejatiku, ibu......kau tak pernah pikirkan nasibmu, kau pun tak pernah pikirkan derita mu, yang ada dalam benak mu hanyalah anakmu seorang kau berjuang meski ajal akan menjmput mu kau berkorban harta tahta maupun nyawa ......yang menjadi taruhan .....kau tak peduli panas, duri, batu, kau tetap berjuang untuk anakmu ...kau telah berikan semuanaya pada ku hidup mu hanya untuk anakmu ." KAU ALIRKAN DARAHKU DENGAN AIR SUSU KEGIGIHAN, KAU BANGUN MASA DEPANKU DENGAN DO'A TULUSMU" tak pernah tergambar wajah lelah mu di hadapku kau selalu berlari mengejar mentari demi anakmu .......tak pernah kau merasa bosan trbangun dari tidur serta menyambut senja demi anak mu ...kini aku rela berkorban demi mu meski harus menukar nyawaku dengan apapun asalkan kau selalu tersenyum......serta selallu bersinar menyambut gelap.....aku yang selalu membuat air mata mu berurai, aku yang selalu, membuatmu menderita .......maafkan anakmu yang sampai saat ini belum memberikan kebahagian yang cukup untuk membuatmu tersenyum.......IBU jasa mu sebening embun pagi sesuci air syurgawi.........terimaksih ibu........

Senin, 12 Desember 2011

MANUSIA BODOH VS MANUSIA PINTAR


  • Terlalu Banyak Ide
    Orang “Pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide, sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh” mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan usahanya
  • Miskin Keberanian untuk memulai
    Orang “bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “Pintar”, kenapa ? Karena orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “Pintar” telalu banyak pertimbangan.
  • Telalu Pandai Menganalisis
    Sebagian besar orang “Pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi sampai break event point. Orang“bodoh” tidak pandai menganalisis, sehingga lebih cepat memulai usaha.
  • Ingin Cepat Sukses
    Orang “Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh” merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan hasil.
  • Tidak Berani Mimpi Besar
    Orang “Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di capai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain.
  • Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi
    Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.
  • Berpikir Negatif Sebelum Memulai
    Orang “Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Sedangkan orang“bodoh” tidak sempat berpikir negatif karena harus segera berbisnis.
  • Maunya Dikerjakan Sendiri
    Orang “Pintar” berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga harus dibantu orang lain.
  • Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan
    Orang “Pintar”menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting produknya terjual”.
  • Tidak Fokus
    Orang “Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak hal lebih mengasyikkan. Sementara orang“bodoh” tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya.
  • Tidak Peduli Konsumen
    Orang “Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen. Orang “bodoh” ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
  • Abaikan Kualitas
    Orang “bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru. Sedangkan orang “Pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.
  • Tidak Tuntas
    Orang “Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang“bodoh” mau tidak mau harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
  • Tidak Tahu Pioritas
    Orang “Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “bodoh” ? Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan prioritas.
  • Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas
    Banyak orang “bodoh”yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas.
  • Mencampuradukan Keuangan
    Seorang “Pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.
  • Mudah Menyerah
    Orang “Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “bodoh” seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
  • Melupakan Tuhan
    Kebanyakan orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
  • Melupakan Keluarga
    Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin menguras waktu dan tenaga.
  • Berperilaku Buruk
    Setelah menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain, karena “merasa” sudah mampu berdiri diats kakinya sendiri.